Image hosted at Pimp-My-Profile.com
Featured Post Today
print this page
Latest Post

Jenis - Jenis ikan LeLe



Beragam sekali jenis ikan di Dunia ini khusus nya di Indonesia, banyak pula jenis dan spesies ikan yang hidup di dunia ini. Tak berbeda dengan kebiasaan manusia, ikan pun mempunyai kebiasaan yang berbeda. Contohnya ikan dalam satu spesies saja tidak mungkin sama kebiasaan dan kesukaannya. Tetap saja mereka mempunyai kebiasaan dan favorit masing-masing, baik itu dalam masalah kesukaan terhadap makanan, tempat bermain, tempat favorit (hihihi :D ikan juga punya tempat favorit ternyata), tipe pasangan dan jenis air yang disenangi.

Nah, kali ini akan dibahas sedikit mengenai ikan yang senang hidup dalam air yang banyak lumpur dan penuh dengan lumut hijau atau ganggang hijau. Coba tebak apa? Ya, "IKAN LELE". Mungkin sudah banyak yang tau ikan yang satu ini, ikan lele termasuk ikan asli air tawar yang biasanya senang hidup dalam kolam yang memiliki air tawar yang dangkal dan banyak lumpur. Tapi kali ini akan dibahas lebih mengenai foto atau gambar jenis-jenis ikan lele nya sobat. Oke langsung saja untuk menghemat waktu kita lihat 9 foto jenis-jenis ikan lele !!

Jenis-jenis Ikan Lele

1. Clarias agboyiensis (Jenis-jenis ikan lele)
2. Clarias albopunctatus (Jenis-jenis ikan lele)
3. Clarias alluaudi (Jenis-jenis ikan lele)
4. Clarias anfractus (Jenis-jenis ikan lele)
5. Clarias angolensis (Jenis-jenis ikan lele)
6. Clarias anguillaris (Jenis-jenis ikan lele)
7. Clarias batrachus (Jenis-jenis ikan lele)
8. Clarias batu (Jenis-jenis ikan lele)
9. Clarias brachysoma (Jenis-jenis ikan lele)




Nah, itu dia foto jenis-jenis ikan lele yang bisa kami persembahkan untuk sobat blogger, terimakasih telah menyimak dan mengunjungi blog kami.

 Sumber : infomenarik4you.blogspot.com
0 komentar

Tips dan Trik Menebar Benih Lele Tanpa Stres dan Minim Kematian

Penebaran benih adalah salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan dalam usaha ternak dan budidaya lele. Kita semua tahu bahwa lele yang ditebarkan secara tidak benar akan mudah stres, sehingga lebih mudah terserang penyakit dan akhirnya mati.

Oleh karena itu, selain memperhatikan kualitas air kolam, kita juga harus memperhatikan secara betul proses penebaran benih lele kita, agar lele yang kita tebar memiliki kondisi tubuh yang fit, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat keberlangsungan hidup lele kita (survival rate) dan memaksimalkan keuntungan kita dalam usaha ternak dan budidaya lele ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penebaran benih lele adalah kualitas air kolam, ketinggian air kolam, proses adaptasi benih lele dengan kolam baru, dan waktu yang sesuai untuk menebarkan benih lele. Di bawah ini kami memberikan daftar yang mencakup keseluruhan faktor tersebut untuk proses pembenihan lele yang benar dan minim kematian.
1. Kedalaman Air Kolam 30 – 40 cm.
Kedalaman yang terlalu rendah akan mengakibatkan populasi ikan per meter persegi overcrowded, selain itu, lele merupakan ikan yang tidak terlalu cocok dengan panas sinar matahari langsung, oleh karena itu kedalaman air kolam yang terlalu rendah tidak memberikan ikan lele tempat ‘bersembunyi’ yang cukup dari sinar matahari.
2. Air Kolam Memiliki Pakan Alami (Plankton)
Sebelum dimasukkan, air kolam yang baik berwarna hijau muda jernih (bukan hijau muda pekat). Jika anda menggunakan kolam terpal, anda bisa memunculkan plankton sebagai pakan alami lele dengan cara menambahkan sedikit lumpur sawah dan kotoran kambing dalam air kolam sebelum memasukkan benih. Setelah didiamkan dua hari, air kolam akan menjadi berwarna agak kehijauan (tidak jernih sekali). Hal tersebut merupakan ciri kolam yang telah berisi plankton yang dapat digunakan oleh benih lele sebagai sumber pakannya.
3. Mengadaptasi Benih Lele dengan Kolam Baru
Benih lele yang baru saja dibeli dan ditransportasikan tidak boleh langsung ditebar begitu saja ke dalam kolam. Mereka telah menempuh perjalanan jauh yang berguncang-guncang, benih lele ada dalam keadaan stres dan kolam milik kita tentu saja memiliki suhu dan pH yang berbeda dengan kolam tempat kita membeli lele.
Meski lele tergolong kuat dibanding pada usia lainnya, ada baiknya jika kita mengadaptasikan terlebih dahulu benih lele tersebut. Cara mengadaptasikannya adalah sebagai berikut:
Apungkan ember/jerigen/drum/plastik tempat kita mewadahi bibit lele yang kita beli di atas kolam yang akan kita tebarkan. Hal ini dilakukan untuk membuat lele terbiasa dengan suhu kolam kita. Apungkan selama kira-kira 10 – 15 menit.
Buka tutup wadah secara perlahan-lahan dan biarkan air kolam masuk sedikit demi sedikit. Miringkan wadah lele secara perlahan-lahan agar air di dalam wadah bertukar dengan air kolam, dan biarkan benih lele keluar dengan sendirinya.
Jangan pernah melakukan proses penebaran secara langsung dan jangan pernah menebar benih lele pada siang hari. Penebaran hanya boleh dilakukan pada pagi dan sore hari, karena pada siang hari suhu air kolam terlalu panas sehingga dapat mengakibatkan benih lele stres ketika ditebarkan.
4. Penambahan Antibiotik Sebelum Penebaran
Ini merupakan cara tambahan  yang dapat anda lakukan sebelum anda menebarkan bibit lele anda. Yakni dengan cara merendam bibit atau benih lele dalam larutan antibiotik selama 15 menit. Larutan antibiotik tersebut dapat berupa OTC, tetrasiklin, dan supertetra sebanyak 1 sendok teh/10 liter air. Guna dari antibiotik ini adalah untuk mengantisipasi penyakit yang melekat pada kulit lele, dan memastikan bakteri tidak masuk pada luka di kulit lele yang mungkin terjadi akibat gesekan antar lele. Biasanya penjual bibit lele sudah menambahkan antibiotik ini pada benih lele yang anda beli.
Kami harap daftar di atas dapat membantu anda untuk meminimalkan tingkat kematian pada benih lele anda yang diakibatkan oleh penyakit dan stres. Semoga usaha budidaya lele yang anda lakukan sukses besar dan menghasilkan ikan lele yang berkualitas.

Sumber : mahakam.biz
0 komentar

Alternatif Pakan Lele dari Kotoran Sapi



Mahalnya harga pakan ikan(pelet), khususnya ikan lele membuat para peternak lele berpikir ulang berkali-kali untuk budidaya lele. Masalah pakan ini adalah masalah utama dalam beternak lele, karena bagaimanapun lele adalah makhluk hidup yang membutuhkan pakan. Oleh karena itu harus betul-betul pandai dalam management pakan lele. Jika 100% pakan beli dari toko pertanian yaitu pellet, maka profit yang diharapkan tentunya sangat sedikit, dikarenakan pengeluaran tertinggi ada di pembelian pakan.
Hal ini tidak lagi terjadi jika peternak dapat mencari pakan alternatif sendiri.
Banyak para peternak lele masih belum mengetahui akan hal ini, terutama pemula yang baru saja beternak lele, padahal masalah pakan ini dapat diakali dengan bantuan pakan alternatif.
Pakan alternatif sangatlah banyak, asal peternak mau berusaha mencari dan tidak jijik. Beberapa yang dapat dijadikan pakan alternatif ikan lele diantaranya :
  1. Libah ikan di pasar
  2. Jangkrik
  3. Bekicot / keong
  4. Kotoran Sapi
Nah,,, diantara beberapa point di atas, yang paling mudah untuk didapatkan adalah Kotoran Sapi (Tletong).
Cara Membuat Pakan Alternatif dari Kotoran Sapi (Tletong) :
  • Ambil limbah kotoran ternak kira-kira 10 kg
  • Masukkan 20 tutup botol biocatfish yang merupakan probiotik khusus lele ke limbah kotoran sapi
  • Tutup rapat dalam wadah kedap udara (untuk mempercepat proses penguraian, penyatuan semua zat/kandungan atau inilah yang disebut fermentasi)
  • Setelah minimal 24 jam beri lobang untuk udara masuk biarkan selama minimal 3 hari makin lama makin bagus (setelah 3 hari lebih akan keluar cacing)
  • Pakan sudah jadi dan siap diberikan ke Lele
Untuk mempercepat proses penguraian kotoran ternak, berikan juga ampas kelapa (kalo ada) air beras (kalo ada) air kelapa (kalo ada) kulit bua2an (kalo ada) .
Seperti yang dituturkan oleh Mas Yasin, Mahasiswa Teknik Elektro UNEJ yang juga beternak lele di rumahny.

Sumber : mahakam.biz
0 komentar
 
Created Blog by : Bang Aries | Contact US |Tutorial by : DeltaComp
Copyright © 2013. Gebang Tani Farm - All Rights Reserved
Template by Mastemplate Modive by Jasa Blog
Proudly powered by Blogger